Heracleion atau biasa dikenal dengan nama Thonis adalah sebuah kota Mesir kuno yang merupakan jantung kota perdagangan dan pelabuhan di era Firaun yang menghubungkan wilayah Mediterania dengan Yunani. Kota Heracleion ditemukan secara tidak sengaja. Selama 15 hingga 20 hari, setiap tahun air laut di teluk terlihat transparan, dan lebih dari 300 hari sisanya tertutup oleh lumpur hingga sedalam 20 cm.
Kota ini ditemukan ketika seseorang memperhatikan baik-baik batu di dalam lumpur, yang ternyata merupakan puncak dari satu patung kuno. Reruntuhan kota ini ditemukan di dalam kedalaman 9 meter, di Laut Mediterania, dekat Alexandria. Proses penggalian memakan waktu 13 tahun, dan hasil awal penggalian ini tidak kurang dari 64 bangkai kapal dan 700 jangkar. Tentu saja, selain itu semua, mereka juga menemukan banyak koin emas dan prasasti penuh tulisan Yunani kuno dan Mesir kuno.
Kota ini ditemukan ketika seseorang memperhatikan baik-baik batu di dalam lumpur, yang ternyata merupakan puncak dari satu patung kuno. Reruntuhan kota ini ditemukan di dalam kedalaman 9 meter, di Laut Mediterania, dekat Alexandria. Proses penggalian memakan waktu 13 tahun, dan hasil awal penggalian ini tidak kurang dari 64 bangkai kapal dan 700 jangkar. Tentu saja, selain itu semua, mereka juga menemukan banyak koin emas dan prasasti penuh tulisan Yunani kuno dan Mesir kuno.
Kota ini selama berabad-abad diyakini hanya sebuah kota legenda seperti kota di Atlantis yang masih menjadi sebuah misteri. Ternyata sebuah kota makmur yang dipercaya bahwa Helen of Troy dan Hercules pernah mengunjungi kota ini, dan bahkan kota ini mendapatkan namanya dari nama Hercules, baru-baru ini telah ditemukan reruntuhannya di dasar laut Teluk Aboukir, Mesir.
Jadi dugaan adanya kota Heracleion itu benar, dan bukanlah sebuah legenda. Satu dekade setelah penyelam mulai mengungkap harta karun yang ditemui, arkeolog telah menghasilkan gambaran seperti apa kehidupan di kota di era Firaun tersebut.
Kota ini tumbuh selama hari-hari memudarnya Firaun, periode akhir, ketika itu kota ini menjadi pelabuhan utama Mesir. Ada juga sebuah kuil besar yang didedikasikan untuk pahlawan Yunani di pusat kota. Firaun Nectanebo I membuat banyak penambahan kuil di abad ke-4 SM
Jejak peradaban kota yang telah tenggelam selama 1.200 tahun diungkap. Sejumlah peninggalan arkeologis mulai dari kapal, patung, hingga koin ditemukan. Heracleion ditemukan pada tahun 2001. Penggalian yang dilakukan selama bertahun-tahun mengungkap kehidupan kota tersebut.
Bulan lalu, para arkeolog bertemu di Universitas Oxford untuk membicarakan berbagai macam penemuan terkait Heracleion. Bagi para ilmuwan, menemukan jejak peradaban Heracleion seperti menemukan peradaban Atlantis yang kini masih teori. Sejumlah jejak peradaban yang telah ditemukan di antaranya 64 kapal tua yang terpendam di dalam lumpur. Selain itu, ditemukan pula koin emas dan pemberat perunggu, bukti adanya perdagangan.
Patung raksasa setinggi 4 meter juga ditemukan dan berhasil diangkat. Sementara ilmuwan juga berhasil menemukan patung-patung lain yang lebih kecil. Ada pula sejumlah prasasti dari masa Mesir dan Yunani Kuno.
Arkeolog juga menemukan sarkofagus. Diduga, sarkofagus menyimpan sejumlah hewan yang telah dimumifikasi.
"Kami menemukan ratusan patung dewa dan kami berupaya menemukan tempat di mana kuil tempat patung dewa itu berada. Kapal yang ditemukan juga menarik karena merupakan temuan dengan jumlah terbesar di satu tempat serta kami juga telah menemukan 700 jangkar," papar Robinson.
Jantung kota Heracleion adalah kuil Amun-Gereb. Dari pusat kota itu, ada banyak jalan yang menghubungkan beragam wilayah di kota. Heracleion tenggelam di kedalaman 450 meter. Ilmuwan belum mengetahui dengan pasti mengapa kota tenggelam. Diduga, sedimen di kota itu tak stabil sehingga membuat tanah kota turun dan akhirnya tenggelam. Heracleion ditemukan kembali oleh arkeolog Franck Goddio pada tahun 2001. Ia melakukan penelitian untuk mencari kapal perang Perancis yang tenggelam pada abad 18.
Goddio mengungkapkan, penemuan Heraclion dan peradabannya menandai pentingnya wilayah muara Sungai Nil pada peradaban masa lampau. Menurutnya, penggalian masih harus dilakukan. Bisa butuh 200 tahun untuk benar-benar mengungkap kehidupan kota itu.
Frank Goddio dan salah satu batu prasasti yang ditemukan di Heracleion (kiri). Patung Isis, dewi bangsa Mesir (kanan).
Kota ini tumbuh selama hari-hari memudarnya Firaun, periode akhir, ketika itu kota ini menjadi pelabuhan utama Mesir. Ada juga sebuah kuil besar yang didedikasikan untuk pahlawan Yunani di pusat kota. Firaun Nectanebo I membuat banyak penambahan kuil di abad ke-4 SM
Jejak peradaban kota yang telah tenggelam selama 1.200 tahun diungkap. Sejumlah peninggalan arkeologis mulai dari kapal, patung, hingga koin ditemukan. Heracleion ditemukan pada tahun 2001. Penggalian yang dilakukan selama bertahun-tahun mengungkap kehidupan kota tersebut.
Bulan lalu, para arkeolog bertemu di Universitas Oxford untuk membicarakan berbagai macam penemuan terkait Heracleion. Bagi para ilmuwan, menemukan jejak peradaban Heracleion seperti menemukan peradaban Atlantis yang kini masih teori. Sejumlah jejak peradaban yang telah ditemukan di antaranya 64 kapal tua yang terpendam di dalam lumpur. Selain itu, ditemukan pula koin emas dan pemberat perunggu, bukti adanya perdagangan.
Patung raksasa setinggi 4 meter juga ditemukan dan berhasil diangkat. Sementara ilmuwan juga berhasil menemukan patung-patung lain yang lebih kecil. Ada pula sejumlah prasasti dari masa Mesir dan Yunani Kuno.
Patung dewa Hopi, dewa Sungai Nil |
Spinx dari kota Heracleion |
Arkeolog juga menemukan sarkofagus. Diduga, sarkofagus menyimpan sejumlah hewan yang telah dimumifikasi.
"Situs ini terawetkan dengan sangat baik. Kami sekarang mulai melihat beberapa hal lain yang menarik di dalamnya untuk mencoba memahami kehidupan di kota tersebut," kata Damian Robinson, Direktur Oxford Center for Maritime Archaeology.
"Kami mendapatkan lebih banyak gambaran perdagangan di sana dan kondisi perekonomian maritim di akhir masa Mesir Kuno," ungkap Robinson seperti dikutip The Telegraph, Minggu (28/4/2013).
"Kami menemukan ratusan patung dewa dan kami berupaya menemukan tempat di mana kuil tempat patung dewa itu berada. Kapal yang ditemukan juga menarik karena merupakan temuan dengan jumlah terbesar di satu tempat serta kami juga telah menemukan 700 jangkar," papar Robinson.
Jantung kota Heracleion adalah kuil Amun-Gereb. Dari pusat kota itu, ada banyak jalan yang menghubungkan beragam wilayah di kota. Heracleion tenggelam di kedalaman 450 meter. Ilmuwan belum mengetahui dengan pasti mengapa kota tenggelam. Diduga, sedimen di kota itu tak stabil sehingga membuat tanah kota turun dan akhirnya tenggelam. Heracleion ditemukan kembali oleh arkeolog Franck Goddio pada tahun 2001. Ia melakukan penelitian untuk mencari kapal perang Perancis yang tenggelam pada abad 18.
Goddio mengungkapkan, penemuan Heraclion dan peradabannya menandai pentingnya wilayah muara Sungai Nil pada peradaban masa lampau. Menurutnya, penggalian masih harus dilakukan. Bisa butuh 200 tahun untuk benar-benar mengungkap kehidupan kota itu.
Sayangnya, beberapa bukti penting masih belum ditemukan dan mendukung dugaan ini. Ditemukan pertama pada tahun 2000 oleh arkeolog Dr. Franck Goddio dan tim ilmuwan yang bekerja dengan European Institute untuk arkeologi bawah air, sisa-sisa kota Heracleion ini berada hanya 9,14 m di bawah permukaan laut mediterania.
Berdasarkan informasi dari berbagai sumber, orang yang hidup pada masa itu juga menganggap kota Heracleion sebagai pusat keagamaan penting. Teori ini juga diperkuat peneliti dengan penggalian patung batu berukuran sekira 4,87 meter, yang diduga milik kuil utama kota.